Tampilkan postingan dengan label Religi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Religi. Tampilkan semua postingan

Selasa, 28 Juni 2016

Ummat Terbaik

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu'alaykum warrahmatullahi wabarrakatuh.
Bagaimana kabarnya iman saudara saat ini? Semoga iman kita selalu terjaga dari hal yang menjauhkan diri kita dari sang Pemilik Hati dan Yang Maha Mengusai Yaumil Mizan. Mahasuci Dzat yang dimana jiwa - jiwa setiap insan ditanganNYA, shalawat serta salam semoga kan terlimpah curahkan kepada sang kekasih tercinta yang selalu dirindukan kehadirannya, Nabi Muhammad SAW. keluarganya, sahabat - sahabatnya, dan ummatnya yang dikasihi hingga kiamat datang.

sahabatku tercinta,
mengingat akan terjadinya kiamat sangatlah membuat hati ini bergetar takut akan kejadian yang maha dahsyat tersebut. Namun, apa yang mau dikata ketika hal tersebut sudah tertuliskan dalam lauhul mahfudz akan hari, jamnya, tanggal, bulannya, dan tahunnya. Dan kini sang peniup terompet sangkakala ia telah bersiap - siap untuk meniupkannya kapan saja, sesuai dengan perintah dan kehendak Tuannya. Bahkan sahabat, mulutnyapun kini telah berada tepat di ujung sangkakala tersebut. Akankah sahabat takut? sungguh apabila saya mengalaminya naudzubillahi min dzalik karena pada saat kiamat itu hanya kaum kafir, fasiq, dan yang dila'nat oleh ALLAH saja yang akan merasakannya. semoga saya dan anda bukanlah termasuk ke golongan tersebut. aamiin.

sahabat tanda tanda akan terjadinya kiamat telah diikisahkan oleh Rasulullah, ini merupakan salah satu kejadian - kejadian penting yang diberitahukan oleh Rasulullah.
mengutip sebuah hadist shahih Al Bukhari dan shahih Muslim dari Imran bin Hushain, Rasulullah SAW. bersabda, "Sebaik - baik umatku adalah mereka yang hidup pada masa hidupku, kemudian generasi sesudahnya. Imran berkata, 'Aku tidak tahu, apakah Rasulullah menyebut sesudah dua atau tiga generasi.' 'Kemudian, sesungguhnya sepeninggal kamu sekalian akan ada suatu kaum yang bersyahadat, tetapi tidak ingin mati syahiid. Mereka berkhianat dan tidak bisa dipercaya. Mereka bernazar tetapi tidak memenuhinya, dan mereka tampak gemuk - gemuk."

Sahabatku,
berdasarkan hadist tersebut, sungguh benar terjadi dimasa kini. Dimana, banyak sekali yang bersyahadat tetap banyak diantara mereka yang tidak merindukan akan mati dalam keadaan syuhada. kita seolah - olah ditipu oleh tangan - tangan syaithan melalui bani Israil, dimana mereka mencoba menyelimuti hati setiap kaum muslim dengan kain yang terbuat dari Al Wahn yakni cinta dunia dan takut mati. Seolah - olah mereka tidak rindu juga dengan syurga yang telah dijanjikan oleh ALLAH bagi para syuhada.

Ketika ucapan hanya sekedar ucapan yang tidak di tambatkan kedalam hatinya. Semakin banyaknya pula para hewan - hewan yang berdasi yang selalu meneriak - neriakkan akan demokrasi dan kesejahteraan, dan embel - embel lainnya, tapi tidak ada sama sekali tindak lanjutnya dari nazar - nazar yang telah mereka teriakan saat menjual diri kepada masyarakat.

Sahabatku,
Marilah kita kembali kepada sang Pemilik Kehidupan, Yang Maha Memiliki Yaumul Mashar, Yang Maha Menguasai Yaumul Mizan. Dengan kembalinya, saudaraku kepadanya dengan taubatnya, niscaya akan memberikan kepada kebaikkan bagi dunia dan akhirat sahabat dan ummat ini. Bila belum tersentuh juga hati sahabat, ingatlah akan orang tua saudara yang telah membesarkan saudara semenjak kecil hingga saudara menjadi seseorang yang berpengaruh terhadap ummat ini. Apakah saudara ingin pula menyeret Ayah dan Ibu saudara kedalam Neraka Jahannam!!!

semoga dengan sedikit artikel ini, bisa menambah keimanan dihati saudara, dan hati saya sendiri.aamiin.

#HuruHaraHariKiamat
#ArgoSyahiid

Rabu, 04 Maret 2015

Berjabat Tangan dengan BUKAN Mahramnya

Bismillah.
Assalamu’alaykum warrahmatullahi wabarrakatuh.
Apa kabarnya para pembaca semuanya, sudah lama saya tidak memposting ke beranda Blog ini. Mungkin karena terlalu banyaknya kegiatan yang saya lakukan atau mungkin karena saya sedang tak ada minat untuk menulis atau saya sendiri bingung dengan tema yang akan saya angkat untuk menjadi postingan selanjutnya. Ya begitulah, kalo untuk mencari alasan mungkin banyak sekali alasan dan mungkin juga tak akan bisa tertampung dalam blog ini. ok….. kita langsung saja masuk kebahasan kita.

 

Kalian semua pasti sudah pada tahukan tentang Rohis ataupun LDK? tentang kegiatan maupun yang lain – lainnya kan? Nah, dalam postingan ini saya tidak akan membahas terlalu panjang tentang Rohis ataupun LDK, saya hanya akan mereview ataupun melihatkan bagaimana kegiatan mereka,(TAPI SEBELUMNYA SAYA MOHON MAAF, BUKAN MAKSUD SAYA MERUSAK KEDUA LEMBAGA DAKWAH TERSEBUT TAPI HANYA MENGINGATKAN). Pasti kadag kalian melihat bagaimana kedua lembaga ini kadang tak jarang dari anggotanya saling berjabat tangan walaupun itu bukan dengan Muhrimnya, padahal pastinya mereka sendiri sudah mengetahui hadistnya akan larangan bersentuhan kulit selain bukan muhrimnya. Nah, pada postingan ini kita akan membahas hukum bersentuhan atau berjabat tangan dengan selain muhrim kita.

Madzhab Hanafi

Penulis kitab Al-Hidayah berkata: “Tidak diperbolehkan bagi seorang laki-laki untuk menyentuh wajah atau telapak tangan seorang wanita walaupun ia merasa aman dari syahwat”

Penulis kitab Ad-Dur Mukhtar mengatakan: “Tidak diperbolehkan menyentuh wajah atau telapak tangan wanita walaupun ia merasa aman dari syahwat”

Madzhab Maliki

Imam Ibnul Arabi, yang merupakan ulama madzhab Maliki, berkata mengenai firman Allah yang artinya “Ketika datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia kepadamu, bahwa mereka tidak akan menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun” (Al-Mumtahanah: 12) (Ayat ini turun berkenaan dengan wanita-wanita muslimah yang ingin berbaiat kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wasallam. pent). Kemudian beliau menerangkan hadits dari Urwah bahwasanya ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha berkata: “Rasulullah Shallallahu‘Alaihi wasallamdiuji dengan ayat ini “Jika datang kepadamu perempuan-perempuan beriman”. Ma’mur berkata bahwasanya Ibnu Thawus mengabarkan dari bapaknya: “Tidak boleh seorang laki-laki menyentuh tangan perempuan kecuali perempuan yang ia miliki”.

‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha juga mengatakan di dalam Kitab Shahih Bukhari-Muslim: “Tangan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wasallam tidaklah menyentuh tangan perempuan ketika membaiat (mengadakan janji setia)”. Dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wasallam pun bersabda “(Ketika membaiat) Aku tidak berjabat tangan dengan wanita, namun aku membaiatnya dengan ucapanku kepada seratus orang wanita sebagaimana baiatku kepada satu orang wanita”. Diriwayatkan pula bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wasallam berjabat tangan dengan wanita menggunakan bajunya.

Pada riwayat yang lain, disebutkan Umar Radhiyallahu ‘Anhu berjabat tangan dengan bajunya, dan ia memerintahkan para wanita untuk berdiri di atas batu besar, kemudian Umar Radhiyallahu ‘Anhu membaiat mereka. Hadits ini riwayatnya dhaif, namun bisa menjadi penguat dari hadits-hadits shahih di atas.

Imam Al-Baaji berkata dalam kitabnya Al-Muntaqa, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wasallambersabda “Sesungguhnya aku tidak berjabat tangan dengan wanita”. Yakni tidak berjabat tangan langsung dengan tangannya. Dari hal tersebut, diketahui bahwasanya cara berbaiat dengan laki-laki adalah dengan berjabat tangan dengannya, namun hal ini terlarang jika membaiat wanita dengan berjabat tangan secara langsung.

Madzhab As-Syafi’i

Imam Nawawi berkata dalam kitabnya Al-Majmu’: “Sahabat kami berkata bahwa diharamkan untuk memandang dan menyentuh wanita, jika wanita tersebut telah dewasa. Karena sesungguhnya seseorang dihalalkan untuk memandang wanita yang bukan mahramnya jika ia berniat untuk menikahinya atau dalam keadaan jual beli atau ketika ingin mengambil atau memberi sesuatu ataupun semisal dengannya. Namun tidak boleh untuk menyentuh wanita walaupun dalam keadaan demikian.

Imam Nawawi pun berkata dalam Syarah Shahih Muslim: “Hal ini menunjukkan bahwa cara membaiat wanita adalah dengan perkataan, dan hal ini juga menunjukkan, mendengar ucapan atau suara wanita yang bukan mahram adalah diperbolehkan jika ada kebutuhan, karena suara bukanlah aurat. Dan tidak boleh menyentuh secara langsung wanita yang bukan mahram jika tidak termasuk hal yang darurat, semisal seorang dokter yang menyentuh pasiennya untuk memeriksa penyakit”.

Madzhab Hambali

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan dalam Majmu Fatawa, “Haram hukumnya memandang wanita dan amrod (anak berusia baligh tampan yang tidak tumbuh jenggotnya) diiringi dengan syahwat. Barang siapa yang membolehkannya, maka ia telah menyelisihi Ijma(kesepakatan) kaum muslimin. Hal ini juga merupakan pendapatnya Imam Ahmad dan Imam Asy-Syafi’i. Segala hal yang dapat menimbulkan syahwat, maka hukumnya adalah haram tanpa keraguan di dalamnya. Baik itu syahwat yang timbul karena kenikmatan memandang atau karena hubungan badan. Dan menyentuh dihukumi sebagaimana memandang sesuatu yang haram.”

Ibnu Muflih dalam Al-Furu’ mengatakan: “Diperbolehkan berjabat tangan antara wanita dengan wanita, laki-laki dengan laki-laki, laki-laki tua dengan wanita terhormat yang umurnya tidak muda lagi, karena jika masih muda diharamkan untuk menyentuhnya”. Hal ini disebutkan dalam kitabAl-Fusul dan Ar-Ri’ayah.

Beliau juga bercerita dalam kitab Kasyful Qina’ : “Abu Abdillah (Imam Ahmad) pernah ditanya mengenai seorang laki-laki yang berjabat tangan dengan wanita yang bukan mahramnya, maka beliau menjawab, “Tidak boleh!”. Karena ingin mendapat penjelasan lebih, maka aku bertanya: “Bagaimana jika berjabat tangannya dengan menggunakan kain?”. Abu Abdillah pun mengatakan : “Tidak boleh!”. Laki-laki yang lain ikut bertanya: “walaupun ia mempunyai hubungan kerabat? Abu Abdillah (Imam Ahmad) juga mengatakan, “Tidak boleh!” Kemudian Aku bertanya lagi, “Bagaimana jika ia adalah anaknya sendiri?”. Maka Abu Abdillah menjawab: “jika yang ia jabat tangani adalah anaknya, maka hal ini tidaklah mengapa”.

Dari nukilan-nukilan di atas, menunjukkan bahwa berjabat tangan langsung dengan wanita asing yang bukan mahram adalah salah satu diantara kemaksiatan yang telah tersebar di kalangan manusia. Dan hal ini termasuk kemungkaran jika diukur dari sisi syariat, karena hal tersebut merupakan perbuatan yang buruk atau tanda rusaknya agama seseorang.

Dan sungguh terdapat ancaman yang keras kepada orang-orang yang menyentuh wanita yang bukan mahramnya, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits. Dari Ma’qil bin Yasar, bahwasanya Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya salah seorang diantara kalian jika ditusuk dengan jarum dari besi , itu lebih baik baginya daripada menyentuh seorang wanita yang bukan mahramnya”, (HR. Thabrani dan juga Baihaqi).

‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha berkata “Demi Allah, segala hal yang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wasallam tetapkan bagi wanita, maka hal itu adalah perintah dari Allah Ta’ala. Dan tangan Rasulullah tidaklah menyentuh tangan wanita. Dan perlu diketahui, bahwa menyentuh dan berjabat tangan dengan wanita yang bukan mahram akan menimbulkan kerusakan yang sangat banyak. Diantaranya akan menimbulkan syahwat (nafsu) atau keinginan negatif dan hilangnya rasa malu. Karena barang siapa wanita yang bermudah-mudahan dalam menjulurkan tangannya kepada laki-laki yang bukan mahram, maka ia tidak akan segan untuk melakukan yang lebih hina dari itu”.

ok, sahabat semuanya,

sumber berbagai sumber
edit seperlunya,

Senin, 11 Agustus 2014

Tata Cara Berpakaian yang Syar’i bagi Wanita

Bismillah,
Pada sekarang-sekarang tren dunia mode di negara kita sedang mulai berkembang, bahkan ada rencana yang menjadikan Indonesia sebagai pusat mode busana muslim dunia. Namun, dari hal tersebut kita musti pandai-pandai dalam memilih untuk berpakaian, apakah pakaian tersebut sudah benar menurut sya’i atau belum. Sesuai dengan  hadist yang  menyuruh kita untuk saling mengingatkan dalam kebaikan dan kita di suruh oleh ALLAH S.W.T untuk saling berlomba-lomba dalam kebaikan, meskipun hal tersebut hal yang sepele. “Hai orang-orang yang beriman,peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai ALLAH terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Q.S. At- Tahriim [66]:6)

Sebelum kita membahas lebih dalam lagi tentang tata cara berpakaian lebih baik kita mengetahui dan memahami tentang Hijab, Jilbab, Khimar dan Kerudung sebagai pakaian yang akan digunakan dalam kegiatan sehari-hari. 
  1. Hijab menurut Al Qur’an artinya penutup secara umum, bisa berupa tirai pembatas, kelambu, papan pembatas, dan pembatas atau aling-aling lainnya. sedangkan menurut istilah Hisab itu sendiri adalah sesuatu yang menutupi atau membatasi, dirinya dengan sesuatu. Memang terkadang kata hijab dimaksudkan untuk makna jilbab. Maka dapat dikatakan setiap Jilbab adalah Hijab, tetapi tidak semua hijab itu jilbab, sebagaimana yang tampak.
  2. Jilbab ialah pakaian yang longgar dan dijulurkan ke seluruh tubuh hingga mendekati tanah sehingga tidak membentuk lekuk tubuh. Hal ini tertuang dalam perintah ALLAH dalam Al Qur’an surat Al-Ahzab ayat 59 "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka...". Secara terminologi, dalam kamus yang dianggap standar dalam Bahasa Arab, Jilbab berarti selendang, atau pakaian lebar yang dipakai wanita untuk menutupi kepada, dada dan bagian belakang tubuhnya.
    Dapat kita ambil kesimpulan bahwa jilbab pada umumnya adalah pakaian yang lebar, longgar dan menutupi seluruh bagian tubuh. Sebagaimana disimpulkan oleh Al Qurthuby: "Jilbab adalah pakaian yang menutupi seluruh tubuh." Kecuali Wajah dan telapak tangan. Adapun #jilbab dalam surat Al-Ahzab (33) : 59, sebenarnya adalah baju longgar yang menutupi seluruh tubuh perempuan dari atas sampai bawah.
  3. Khimar menurut QS An-Nur ayat 31 adalah “Apa yang dapat menutupi kepala, leher dan dada tanpa menutupi muka.”  Sedangkan menurtu istilah adalah Menutupi kepala, leher dan menjulur hingga menutupi dada wanita dari belakang maupun dari depan (termasuk menutupi tulang selangka). Khimar ini tidak merupakan pakaian atas atau penutup kepala melainkan menutupi kepala, leher dan menjulur hingga menutupi dada wanita dari belakang maupun dari depan (termasuk menutupi tulang selangka). Jadi khimar harus menjulur lurus ke bawah dari kepala ke seluruh dada tertutupi.
  4. Kerudung dan Khimar keduanya hampir sama yang membedakannya adalah apabila khimar tidak diikatkan ke leher seperti kerudung, melainkan lurus kebawah hingga ke seluruh dada tertutupi. sedangkan kerudung itu sendiri di ikatkan keleher atau hanya sampai leher saja, sehingga dapat di artikan kerudung hanya sebagai penutup kepala saja.
Dengan sudah tahunya kita tentang pengertian dari Hijab, Jilbab, Khimar dan Kerudung semoga kita dapat mengetahui perbedaan diantaranya. Berikut gambar pakaian yang syar’i
bedanya-pebedaan-jilbab-hijab-khimar-kerudung-kudung-syar-i








Pakaian yang berjilbab dan menutupi seluruh tubuh adalah tanda kemajuan dari pemikiran manusia yang semakin modern. Berbeda dengan mereka yang menekan pakaian tipis dan ketat sehingga menggambarkan lekak-lekuk tubuh dan memperlihatkan warna kulit mereka. Orang yang mengenakan pakaian ini ibarat seperti dari kemunduran pemikiran manusia yang ingin kembali ke masa jahiliyyah, dan sejatinya akan mengantarkan mereka sebagai ahli neraka. seperti hadist shahiih yang di riwayatkan oleh Muslim berikut ini : “Ada dua golongan dari ahli neraka yang belum pernah saya lihat keduanya, yaitu  kaum yang membawa cambuk seperti seekor sapi, dengannya mereka mencabuk manusia dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang, mereka miring dan bergoyang, rambutnya-rambutnya menyerupai punuk unta. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium bau surga padahal bau surga itu dapat tercium sejauh perjalanan sekian dan sekian.” (HR Muslim)

Adapun maksud pada hadits tersebut, adalah sebagai berikut:

  1. Maksud kaum yang membawa cambuk seperti seekor sapi ialah perempuan-perempuan yang suka menggunakan rambut sambungan (cemara dalam bahasa jawa), dengan maksud agar rambutnya tampak banyak dan panjang sebagaimana wanita lainnya. Selanjutnya, yang dimaksud rambutnya seperti atau sebesar punuk unta adalah sebutan bagi wanita yang suka menyanggul rambutnya sehingga menyerupai punuk unta. Kedua macam cara tersebut (memakai cemara dan menyanggul) termasuk perkara yang tercela dalam Islam.
  2. Mereka dikatakan berpakaian karena memang mereka menempelkan pakaian pada tubuhnya, tetapi pakaian tersebut tidak berfungsi sebagai penutup aurat. Oleh karena itu, mereka dikatakan telanjang. Pada zaman modern sekarang ini, amat banyak manusia (perempuan) mengenakan pakaian yang amat tipis sehingga warna kulitnya tampak jelas dari luar. Sementara itu banyak pula perempuan yang memakai pakaian relatif tebal, namun karena sangat ketat sehingga bentuk lekuk tubuhnya terlihat jelas. Kedua cara berpakaian seperti itu (terlampau tipis dan ketat) termasuk perkara yang dilarang dalam Islam.
Ciri-ciri pakaian wanita Islam di luar rumah ialah:
  • Pakaian itu haruslah menutupi seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan.
  • Pakaian itu tidak terlalu tipis sehingga kelihatan bayang-bayang tubuh badan dari luar.
  • Pakaian itu tidak ketat atau sempit tapi longgar dan enak dipakai. la haruslah menutup bagian-bagian bentuk badan yang menggiurkan nafsu laki-laki.
  • Warna pakaian tsb. suram atau gelap seperti hitam, kelabu asap atau perang
  • Tidak mengenakan wewangian.
    ”Sesungguhnya Wanita itu bila mengenakan wewangian lalu melintasi  suatu majlis berarti ia seperti ini dan seperti itu.” Hadist Hasan Shahiih
  • Pakaian itu tidak ‘bertasyabbuh’ (menyerupai pakaian laki-laki}.
  • Pakaian itu tidak menyerupai pakaian perempuan-perempuan kafir dan musyrik.
  • Pakaian itu bukanlah pakaian untuk bermegah-megah atau untuk menunjuk-nunjuk atau berhias-hias.
Sunnah-sunnah yang berkaitan dengan melepas dan memakai pakaian adalah sebagai berikut : Mengucapkan Bismillah. Hal itu diucapkan baik ketika melepas maupun memakai pakaian. Imam An-Nawawy berkata : “Mengucapkan bismillah adalah sangat dianjurkan dalam seluruh perbuatan”. Memulai Dengan Yang Sebelah Kanan Ketika Akan Memakai Pakaian. Berdasarkan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. “Apabila kalian memakai pakaian maka mulailah dengan yang sebelah kanan”.
“Sesungguhnya orang-orang yang merugi adalah orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari kiamat, ingatlah kerugian demikian itu adalah kerugian yang nyata.” (Q.S. Az-Zumar : 15)

sumber : dari berbagai sumber

Jumat, 23 Mei 2014

ALLAH Telah Menutupi, Mengapa Kau Membukanya!

 

Bismillah.
telah lama saya tidak mengup-date blog ini, pada kesempatan kali ini saya akan sedikit bercerita dan berbagi ilmu yang saya dapatkan. Selamat membaca dan semoga dapat memberikan kebaikan kepada kita semua, untuk menuju Ridha-Nya dan cinta-Nya yang haqiqi. aamiin.

Ibnu Mas’ud bercerita : sutu ketika, seorang lelaki mendatangi Rasulullah SAW. “Ya Rasulullah” kata pemuda tersebut. “Aku Pernah bercumbu dengan seorang wanita di pinggiran kota, tetapi aku tidak sampai bersenggama dengannya. Putuskanlah hukuman yang patut aku terima.”

Pada saat itu Umar Ibn Khattab (Semoga ALLAH meridhainya) sedang bersama Rasulullah. Ia marah dengan pemuda tersebut yang datang menemui Rasulullah, tanpa sopan dan santun. “ALLAH telah menutupi aibmu! Kenapa kau malah membukanya?!” Kata Umar, Geram.

Sementara itu Rasulullah tidak menanggapi pertanyaan pemuda tersebut. Sampai kemudian pemuda tersebut pergi dari hadapan Beliau. Tak lama kemudian, ALLAH menurunkan firman-Nya dalam surah Al Hud ayat 114 yang artinya “Dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada sebagian permulaan malam. Sesungguhnya perbuatan – perbuatan baik dapat menghapuskan (dosa) perbuatan – perbuatan buruk.” kemudian Rasulullah segera meminta seseorang untuk memanggil pemuda tersebut, dan membacakan firman ALLAH barusan.

Dalam Kisah tersebut, seseorang tidak diperkenankan untuk membuka dan meceritakan kepada siapapun akan dosa dan aib tentang dirinya. Sebab, ALLAH telah menutupi aibnya dirinya dari pandangan manusia. Maka, dosa itu tak patut untuk di ceritakan dan diberitahukan kepada siapapun, kecuali hanya kepada ALLAH, dengan menyesali dan berjanji dengan sungguh-sungguh tidak akan mengulangi dosa tersebut. Lalu, mengikutinya dengan amal kebaikan hingga mampu untuk menghapus dosa tersebut. dalam kata lain, ia harus taubattan nasuha yakni taubat yang semurni-murninya.

Rasulullah pernah berkata kepada para sahabatnya, “Setiap dosa seseorang akan diampuni, kecuali muhajirin.” Para sahabat bertanya, “ Ya Rasulullah, apa yang dimaksud dengan muhajirin itu.” dan kemudian Rasulullah menjelaskan apa yang di maksud dengan muhajirin itu “Ialah orang yang berbuat dosa pada malam hari, tanpa ada seorangpun yang mengetahuinya. Namun, pada pagi harinya, orang tersebut malah menceritakan perbuatan yang ia lakukan pada malam harinya kepada orang-orang.”

Maka dari itu, apa salahnya apabila kita menutupi setiap aib kita yang benar benar telah ALLAH tutupi dengan rapih dari setiap pandangan manusia. Biarkanlah itu menjadi Rahasia kita, ALLAH, dan Malaikat-Malaikat-Nya. Apabila di minta jujur maka, lebih baik untuk menutupinya, kecuali kepada calon istri atau suami kita apabila itu dirasa perlu.  Maka lebih baik lagi, apabila jiwa ini terasa terganggu dengan dosa tersebut, maka lebih baik kita bercerita kepada-Nya di setiap setelah kita shalat, sambil menyesali dosa yang pernah terjadi pada masa lampau.

Semoga ALLAH mampu membuka hati setiap pembaca sekalian, agar dimudahkan untuk menyerap semua ilmu, dan menghindari dirinya dari kaum muhajirin  yang telah disebutkan dalam hadist barusan, aamiin. Maha Besar ALLAH dengan segala firman-Nya. Mohon maaf apabila ada salah penulisan karena penulis hanyalah manusia yang tak sempurna.


editting seperlunya.
sumber : Taman, Muslich. 2010. Ketika Rasul Bangun Kesiangan. Jakarta : Penerbit Zaman

Rabu, 23 Oktober 2013

Penyakit Jiwa

Semakin banyaknya masalah yang kita hadapi biasanya kita akan semakin Stress ataupun Galau,ini dapat dikarenakan kurangnya makanan Rohani ataupun kita kurang mengomsumsi buah-buahan yang bergizi bagi tubuh kita. biasanya Galau terjadi pada anak Remaja ataupun Orang Dewasa.
Galau juga biasanya di sebabkan karena Banyaknya masalah yang sedang kita hadapi sekarang ini ataupun biasanya di kalangan Remaja kita sekarang ini dikarenakan Putus Cinta ataupun kegagalan Cinta. Namun hal ini dapat berakibat buruk bagi para remaja sekarang karena biasanya anak yang Patah hati ataupun Putus Cinta akan merasakan kalau dirinya " nggak ada yang menganggap dirinya" dan yang paling parah lag mungkin akan Bunuh Diri,inilah yang ditakutkan jika terjadi pada Remaja.
dan adapun Caranya gar kita tidak mudah stress ataupun Galau diantaranya sebagai berikut :
  1. Dekatkan Diri kepada sang Khalik dengan cara kita beribadah kepadanya.
  2. Percaya diri jika masih banyak orang yang menyayangi kita.
  3. Perbanyak makan buah-buahan dan
  4. Menjauhi segala larangannya.
Sumber http://www.youngstersindonesian.blogspot.com

Rabu, 09 Januari 2013

Berharaplah hanya kepada ALLAH S.W.T.

Assalamu’alaikum.

Bismillahirrahmanirrahim.
Maha Suci ALLAH S.W.T. yang telah memberikan kita semua hidayahNYA untuk tetap dapat meni’mati indahnya maglihai kehidupan di dunia ini. Shalawat dan Salam semoga selalu terlimpahkan kepada Nabi Muhammad S.A.W. Sahabat-sahabatnya, Keluarganya, serta Umatnya hingga akhir zaman. aamiin.

Keluh dan kesah kadang kali selalu tak bisa terpisahkan dari kehidupan kita ini. kadang kita mengeluh dan kadang juga kita meratapi dan menangisi permasalahan yang selalu mengiringi kehidupan kita ini, tarkadang masalah tersebut sulit di pecahkan dan terkadang juga mudah untuk di pecahkan. Biasanya jika kita memiliki problem atau keluhan dan lain sebagainya, kadang kita bercerita kepada sahabat kita atau kepada orang yang memang kita anggap orang tersebut mampu memberikan nasihat yang terbaik untuk menyelesaikan setiap permasalahan kita ini. Dengan tujuan tersebut kita berharap dapat keluar dari prolematika kehidupan yang selalu mengiringi jalan kehidupan kita ini. Memang kadang nasihat yang diberikan sahabat kita ini benar dan mampu untuk memberikan jalan keluarnya dari masalah tersebut. Namun, apakah kita ingat dengan ALLAH S.W.T. Yang Maha Tahu atas persoalan kita ini?! dan DIA jugalah yang Maha Tahu bagaimana akibatnya untuk kehidupan kita?! Dialah yang Maha memberikan Petunjuk kepada Setiap Insan untuk menghadapi kehidupan ini.

Sebaik apapun pertolongan dari manusia tiada bandingannya daripada pertolongan dari ALLAH S.W.T. “ Tetapi hanya ALLAH lah pelindungmu, dan DIAlah penolong yang terbaik ”. (Q.S. Ali ‘Imran: 150). Tanpanya kita ini bukan apapun, kita tak dapat menyelesaikan setiap persoalan kehidupan ini tanpa pertolongannya, dan Dia juga melindungi kita dari setiap persoalan yang selalu menghinggapi kehidupan kita ini, seperti halnya terbelit hutang. Dia telah menurunkan sebagian Rizekinya melalui Bumi ini untuk kita ambil rizeki tersebut, sehingga kita mampu untuk sedikit demi sedikit terbebaskan dari hutang ini. Sungguh Dia Maha AR-RAHMAN bagi setiap makhluknya. Nah, terkadang juga saat kita menghadapi masalaha yang sangat sulit seharusnya kita minta pertolongan-NYA kapanpun, di manapun, ALLAH selalu mendengarkan setiap keluhan dan Do’a kita, walau itu hanya sekedar ucapan semata. Dialah Sang Maha Pendengar atas keluhan setiap umatnya dan DIAlah yang Maha Serba Tau akan dunia ini.

Sahabat jangan mudah untuk berputus asa, karena ALLAH telah berjanji dalam firman-Nya yang artinya : “Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” (Q.S. Al – Insyirah :5-6). Dalam surat tersebut ALLAH mengulangi perkataannya sebanyak dua kali dan benarlah apa yang Ia katakan tersebut. Bila kita tak mau berikhtiar terlebih dahulu dan sudah berputus asa tanpa mau ikhtiar sesungguhnya kita merupakan orang yang merugi, ALLAH telah memberikan kita 2 taqdir yakni taqdir mubram dan taqdir muallaq. yakni Taqdir Mubram merupakan taqdir yang tidak dapat untuk di rubah. Sedangkan taqdir Muallaq merupakan taqdir yang dapat di rubah oleh manusia itu sendiri. Allah berfirman,“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sampai mereka merubahnya sendiri.” (QS. Ar-Ra’ad: 11). Intinya Allah telah menyerahkan sepunuhnya hidup kita kepada diri kita sendiri entah hidup kita mau di bawah ke NAR atau JANNAH. yang telah Allah tetapkan adalah kematian, bagaimana cara matinya?!, orang tuanya siapa?!, Rizqinya dan Jodohnya. semuanya sudah diatur oleh Allah tinggal cara kita untuk berikhtiar dalam hal tersebut. Fastabakul bil khoirat (berlomba-lombalah dalam kebaikan). sebuah cerita anggapan tentang Pesantren oleh salah seorang pemuda yang ingin melanjutkan sekolah. dalam pikiran tersirat “Ah pesantren mungkin juga ustadz-ustadznya selalu memakai sorban dan Gamis yang berwarna putih dan berjenggot yang telah memutih dan panjang serta mungkin sudah udzur” namun setelah ia mendaftar ke salah satu Pondok pesantren terkemuka di pulau Jawa. Ia mendapati setiap ustadz – ustadz yang dalam pikirannya itu tak selalu benar. Ustadz tersebut muncul dalam sebuah pembukaan dengan mengucapkan “ MAN JADDA WA JADDA” dengan lantangnya dia atas panggung mengenakan pakaian setelan jas dan semuanya serba rapih serta bersih dan kembali ke dalam pesantren. Dan baru ia ketahui bahwa Ustadz tersebut merupakan Pimpinan dari Pondok Pesantren tersebut.

Ya ALLAH, Engkaulah Dzat yang Maha Agung.
Engkaulah sang Pemilik Nyawa ini.
Engkaulah Sebaik-baiknya tempat kami untuk kembali.Ya ALLAH, berkat ARRAHMAN dan ARRAHIM MUlah kami dapat merasakan keni’matan hidup ini.
sungguh tak dapat ku mensyukuri ni’mat yang terlalu banyak ini.
Ya ALLAH, setiap detik dan kedip mata dan langkah kaki ini sungguh seperti dalam kebutaan.
Mata, Tangan, Telinga, Kaki, Mulut yang pernah Zina atas MU ini sungguh tak sanggup untuk mendapatkan AzabMU.
Ya ALLAH, Bimbinglah Langkah kaki ini untuk menghadapi persoalan yang terjadi.
KAUlah sebaik-baiknya penolong, hamba ini hanyalah seuntai partikel yang hina.
Ya ALLAH, Hijabahlah do’a hambamu ini.
aamiin

Senin, 05 November 2012

Hanya ALLAH yang boleh mendominasi dalam diri ini =)

Assalamu'alaikum.
bismillah.
 siapakah yang mendominasi didalam hati dan pikiran kita selama ini? Mungkin itu hanya salah satu dari ribuan pertanyaan yang menanyakan tentang isi dalam hati/pikiran kita akan berbagai hal baik itu manusia maupun dunia ini. seperti halnya manusia yang lain selalu mempunyai banyak pikiran baik itu tentang manusia maupun hartanya. sesungguhnya apa yang ada didunia dan Akherat kelak hanya milik ALLAH SWT, semata takk ada lagi pasti akan kembali kepada sang pemiliknya, baik itu beripa makhluk yang teramat kita cintai ataupun harta yang sangat kita banggakan selama ini. jika Hati dan Pikiran kita selalu didominasi oleh Sang Khalik, kemungkinan besar diri kita sendiri tak akan takut untuk kehilangan sesuatu hal, baik yang bersifat materi dan nonmateri, karena semua orang sudah memiliki rejekinya masing-masing, tak usah khawatir dengan hal tersebut karena ALLAH bersifat ARRAHMAN(Maha Penyayang) dan AR ROHIM(Maha Pemurah), semuanya sudah terencana dilauhul mahfudz sebelum kita lahir, tinggal kita mengambil rizki kita dariNYA. seperti halnya bayi yang baru lahir, walau ia tak bekerja dan tak mempunyai pendapatan sekaligus memiliki rizkinya sendiri yakni Air susu Ibu(ASI). contoh lainnya adalah Hewan, ia tak pernah memikirkan akan apa yang akan ia makan untuk hari ini ataupun hari esok ia hanya berharap kepada ALLAH S.W.T. akan apa yang ia dapat besok, ataupun tak mendapatkan apapun. namun, ia terus berusaha untuk mendapatkan rizkinya tersebut. bila hati ini selalu terfokuskan akan yang hal yang bersifat duniawi saja, hati kita akan semakin Jauh dari PEMILIK HATI ini, alangkah baiknya jika kita menyerahkan semua urusan kita hanya kepada ALLAH S.W.T. bukan kepada yang lain.
beberapa cara agar hati kita tidak selalu terfokuskan akan hal yang besifat duniawi:

  1.  Minta pertolongan/perlindungan kepada Allah dari menyekutukan-Nya. 
  2. Isi terus hati dengan dzikrullah, walau hati belum ingat kepada-Nya, terus saja sebut nama Allah karena kelak Allah akan mengalihkan dzikir kita yang lalai menuju ketaatan asalkan kita bersungguh-sungguh. Akan tetapi, jangan sampai dzikir-dzikir yang kita lakukan malah menimbulkan masalah yang baru dengan overacting ingin dipuji orang lain. 
  3. Jika kita ingat si pencuri hati, jangan lama terbuai. Ingat rumus “bungkus” yakni bungkus masalah dan langsung serahkan kepada Allah. Dengan berpasrah kepada Allah, Allah akan membimbing dan memberikan solusi kepada kita. 

Dengan demikian pekerjaan rumah yang harus kita lakukan untuk mengurangi bahkan menghapus kegelisahan-kegelisahan dalam hati kita adalah kita harus memeriksa siapa yang ada dalam hati kita. Jika si pengisi hati adalah selain Allah, maka tak heran kita akan terus gelisah atau jauh dari ketenangan.

Sumber : Dari berabagai Sumber

Minggu, 02 September 2012

Kiat meraih sukses


Banyak diantara kita semua ingin untuk sukses. Namun, apa sih definisi sukses itu sendiri? Sebagian orang mendefinisikan sukses itu sangat sederhana. Akhirnya, ia merasa sudah mencapai sukses tanpa berbuat apa-apa (diibaratkan seperti air yang Mengalir). Adapun sebagian orang mengartikan sukses itu sangat rumit, sehingga ia sudah bersu’udzan terlebih dahulu sebelum melakukan  ikhtiar(berusaha) terlebih dahulu,  dalam artian lain ia sudah pasrah tinggal menerima taqdir dari ALLAH S.W.T. padahal kita diwajibkan untuk berikhtiar walaupun taqdir sudah ditentukan olehnya sejak kita belum lahir, namun ingat taqdir itu sendiri ada yang bisa untuk di rubah. Jalan hidup kita berada di tangan kita sendiri, tinggal kita mau membawa kemana hidup kita selama di dunia ini. Apakah mau untuk maksiat? (naudzubillah) atau untuk meraih Ridha-NYA?
Sukses itu sendiri terbagi menjadi beberapa hal, yakni:
a)      Sukses Dunia,
b)      Sukses Akherat, dan
c)       Sukses Dunia wal Akherat

a)      Sukses Dunia
Sukses dunia  ialah, sukses yang banyak terjadi dan didamba-dambakan oleh para pecinta dunia. Contohnya, seseorang yang mendamba-dambakan akan kekayaan dan harta benda yang banyak. Dan semua keinginan yang ia inginkan semuanya telah terwujud. Yang menjadi masalah dalam kehidupannya ialah, ia merasa bingung untuk apakah harta yang berlimpah?! dan ia merasa takut jika hartanya akan hilang atu dicuri. Yang terpenting ialah, kita menyerah segala urusan yang bersifat duniawi hanya kepadanya, insya ALLAH setiap musibah pasti akan ada jalan keluarnya.
b)        Sukses Akherat
Sukses akherat, ini sering dilakukan oleh para Nabi, ulama dan sufi. Caranya dengan bersifat Zuhud(bersahaja). Namun, sayangnya orang yang bersifat zuhud sudah amat jarang utnuk ditemukan.
c)         Sukses Dunia dan Akherat
Sukses Dunia dan Akherat, merupakan yang sangat diidam-idamkan oleh para kekasihNya. Biasanya, jika kita sukses di akherat maka duniapun akan mengikutinya(insyaALLAH).
Ini ada tips “kiat meraih hidup sukses”
1.       Beribadah dengan benar dan istiqamah.
2.       Berakhlak baik
3.       Belajar dan belatih tiada henti
4.       Bekerja keras, cerdas dan ikhlas
5.       Bersahaja dalam hidup
6.       Bantu sesama
7.       Bersihkan hati selalu


Aamiin kan do’a di bawah ini.
"Ya Allah sukseskanlah untukku agamaku, karena ia adalah benteng keselamatan urusanku. Sukseskanlah untukku duniaku, karena ia adalah tempat kerjaku. Sukseskanlah untukku akheratku, karena ia adalah tempat kembaiku. Jadikanlah waktu hidupku penambah setiap kebaikan, kematiaanku pemutus setiap keburukanku" (HR. Bukhari)

#referensi dari berbagai sumber